Listrik itu asik mari belajar dasarnya

Teori basic Teknik Listrik & Rumusnya – Menurut sebahagian orang, belajar ilmu listrik & elektronika merupakan perihal yg susah. Padahal kalau kamu tahu bahwa ilmu listrik & elektronika tidak kalah mudahnya kalau di bandingkan dgn cabang ilmu lain seperti matematika, kimia, & masihlah banyak lagi yg lainnya.


argumen yg menciptakan orang malas mencari ilmu ilmu listrik & elektronika yaitu dikarenakan teorinya yg tidak sedikit & serta rumusnya yg rumit. Padahal seandainya teori tersebut diimbangi bersama praktek yg pass, maka kesusahan yg dihadapi tak dapat terasa. dikarenakan praktek di dunia listrik & elektronika amat menyenangkan & tak membosankan.

terhadap peluang kali ini mencari ilmu Elektronika bakal sharing sedikit berita tentang teori basic teknik listrik komplit dgn rumusnya. Teori-teori tersebut meliputi kuat arus listrik, tegangan atau beda potensial listrik, kesukaran, & masihlah tidak sedikit lagi yg lainnya.

Artikel teori basic teknik listrik ini ditujukan buat para pemula yg sedang belajar memahami dunia elektronika & kelistrikan. tapi tidak menutup mungkin para teknisi yg telah dapat diandalkan pula memerlukan artikel ini yang merupakan pengingat. Oke, segera saja berikut ulasan lengkapnya.

1. Arus Listrik

Arus listrik sanggup didefinisikan juga sebagai mengalirnya elektron dengan cara terus menerus pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron terhadap ruang yg jumlah elektronnya tak sama. Arus listrik bergerak dari terminal positif menuju ke terminal negatif. aspek tersebut berbanding terbalik dari arah aliran listrik. unit dari arus listrik yaitu Ampere (A).

perhitungan Arus Listrik:

I = Q/t

di mana :

I : besar nya arus listrik yg mengalir (ampere)
Q : besar nya muatan listrik (coulomb)
t : waktu (detik)

2. Kuat Arus Listrik

Kuat arus listrik sanggup didefinisikan juga sebagai arus yg tergantung terhadap jumlah elektron bebas yg berpindah melintasi satu buah penampang dalam unit waktu. Berikut yaitu perhitungan utk menghitung kuat arus listrik maupun muatan listrik yg mesti kamu ketahui.

perhitungan Kuat Arus Listrik:

I = Q/t

di mana :

I : kuat arus (ampere)
Q : jumlahnya muatan listrik (coulomb)
t : waktu (detik)

Baca pula : perhitungan Daya Listrik 3 Phase

3. Rapat Arus Listrik

Rapat arus listrik mampu didefinisikan juga sebagai besar nya arus listrik tiap unit milimeter� luas penampang kawat. Arus listrik mengalir pada kawat penghantar dengan cara merata berdasarkan luas penampangnya. Kerapatan arus mempengaruhi kenaikan temperatur. Kerapatan arus berbanding terbalik dgn penampang. makin gede penampang, maka kerapatan arus makin kecil.

perhitungan Rapat Arus Listrik:

J = I/A

Dimana:

J : rapat arus (A/mm²)
I : kuat arus (ampere)
A : luas penampang kawat (mm²)

4. Tahanan & Daya Hantar

Seperti yg sudah kita ketahui dgn bahwa bebera tipe logam mempunyai daya hantar yg amat sangat tinggi. misalnya tembaga & alumunium. Daya hantar dapat amat sangat erat kaitannya dgn tahanan listrik. Bahan yg mempunyai tahanan gede, tak memiliki daya hantar atau daya hantarnya amat sangat kecil & susah dialiri arus listrik.

perhitungan Tahanan Listrik:

R = 1/G

di mana :

R : tahanan / resistansi (Ω/ohm)
G : daya hantar arus / konduktivitas (Y/mho)

5. Tegangan Listrik

Tegangan listrik mampu didefinisikan sbg beda potensial antara dua titik diwaktu jalankan usaha se besar satu joule buat memindahkan muatan listrik se besar satu coulomb. unit dari tegangan atau beda potensial listrik ialah Volt (V). Berikut perhitungan cara menghitung tegangan listrik.

perhitungan Tegangan Listrik:

V = W/Q

Dimana:

V : beda potensial atau tegangan (volt)
W : usaha (Nm / joule)
Q : muatan listrik (coulomb)