Jenis-jenis Transformator (Trafo) – Transformator atau tidak jarang disingkat dgn istilah Trafo ialah piranti utama dalam tiap-tiap rangkaian jaringan listrik yg pada biasanya difungsikan utk mengubah sebuahtaraf tegangan AC (bolak-balik) ke taraf tegangan AC lainnya tanpa adanya kontak fisik & juga tanpa terjadi perubahan terhadap karakteristik fasa & frekuensi. Pengubahan level atau taraf tegangan AC tersebut terjadi dikarenakan adanya induksi elektromagnetik antara kumparan primer & kumparan sekunder.
Ada sekian banyak type Trafo yg diperlukan dalam system kelistrikan utk kebutuhan yg berbeda-beda. Keperluan-keperluan tersebut diantaranya seperti trafo yg dipakai buat pembangkit tenaga listrik & utkkepentingan distribusi & transmisi tenaga listrik. piranti yg dalam bahasa Inggris dinamakan dgn Transformer ini mampu diklasifikasikan berdasarkan sekian banyak type, diantaranya seperti pengklasifikasian berdasarkan level tegangan, berdasarkan sarana atau bahan inti (core) trafo yg dimanfaatkan, berdasarkan pengaturan lilitan, berdasarkan penggunaannya & pun berdasarkan lokasi penggunaannya.
Berikut ini merupakan sekian banyak type Trafo berdasarkan masing-masing pengklasifikasiannya.
Trafo yg diklasifikasikan berdasarkan level tegangan ini yaitu trafo yg paling umum & tidak jarang kita pakai. Pengklasfikasian ini terhadap dasarnya tergantung kepada rasio jumlah gulungan di kumparan Primer bersama jumlah kumparan Sekundernya. tipe Trafo berdasarkan Level tegangan ini diantaranya yaitu Trafo step Up & Trafo step Down.
1.1. Trafo step Up
Seperti namanya, Trafo step Up ialah Trafo yg berfungsi buat menmbahkan taraf atau level tegangan AC dari rendah ke taraf yg lebih tinggi. Tegangan Sekunder juga sebagai tegangan Output yg lebih tinggi mampu dimaksimalkan dgn cara memperbanyak jumlah lilitan di kumparan sekundernya daripada jumlah lilitan di kumparan primernya. pada pembangkit listrik, Trafo type ini diperlukan juga sebagaipenghubung trafo generator ke grid.
1.2. Trafo step Down
Trafo tahap Down merupakan Trafo yg difungsikan utk menurunkan taraf level tegangan AC dari taraf yg tinggi ke taraf yg lebih rendah. terhadap Trafo tahap Down ini, Rasio jumlah lilitan terhadap kumparan primer lebih tidak sedikit bila di bandingkan dengan jumlah lilitan pada kumparan sekundernya. Di jaringan Distribusi, transformator atau trafo step down ini umumnya diperlukan utk mengubah tegangan grid yg tinggi jadi tegangan rendah yg mampu dimanfaatkan utk peralatan rumah tangga. Sedangkan di rumah tangga, kita tidak jarang menggunakannya utk menurunkan taraf tegangan listrik yg berasal dari PLN (220V) jadi taraf tegangan yg pas dgn peralatan elektronik kita.
Berdasarkan media atau bahan Inti yg dimanfaatkan utk lilitan primer & lilitan sekunder, Trafo mampu dibedakan jadi 2 tipe ialah Trafo berinti udara (Air Core) & Trafo berinti Besi (Iron Core).
2.1. Trafo berinti udara (Air Core Transformer)
pada Trafo yg berinti udara, Gulungan Primer & Gulungan Sekunder dililitkan kepada inti berbahan non-magnetik yg umumnya berbentuk tabung yg berongga. Bahan non-magnetik yg dimaksud tersebut bisaberupa bahan kertas maupun karton. Ini artinya, interaksi jalinan fluks antara gulungan primer & gulungan sekunder merupakan lewat udara. Tingkat kopling atau induktansi mutual diantara lilitan-lilitan tersebut lebih mungil di bandingkan dgn Trafo yg berinti besi. Kerugian Histerisis & kerugian arus eddy yg rata-rata berlangsung pada trafo inti besi bisa dikurangi atau bahkan bisa dihilangkan kepada trafo yg ygberinti udara ini. Trafo inti udara ini rata-rata dipakai pada rangkaian frekuensi tinggi.
2.2. Trafo berinti Besi (Iron Core Transformer)
pada Trafo berinti Besi, gulungan primer & gulungan sekunder dililitkan kepada inti lempengan-lempengan besi tidak tebal yg dilaminasi. Trafo inti besi mempunyai efisiensi yg lebih tinggi seandainya di bandingkan dgn trafo yg berinti udara. faktor ini karena bahan besi mengandung sifat magnetik & juga konduktif maka membantu jalannya fluks magnet yg ditimbulkan oleh arus listrik kumparan juga utkmengurangi suhu panas yg ditimbulkan. Trafo yg berinti besi rata rata diperlukan pada aplikasi frekuensi rendah.
3.1. Trafo automatic (Auto Transformer)
Auto Transformer atau Trafo automatis ialah Trafo listrik yg cuma mempunyai satu kumparan di mana kumparan primer & kumparan sekundernya digabung dalam 1 rangkaian yg membuka dengan cara fisik &magnetis. Pengaturan lilitan ini amat tidak sama dgn Trafo standar pada biasanya yang terdiri dari dua kumparan atau gulungan yg ditempatkan terhadap dua sisi tidak sama adalah kumparan Primer &kumparan sekunder.
Trafo automatis ini tidak jarang dimanfaatkan juga sebagai trafo step up & step down yg berfungsi buat menmbahkan tegangan ataupun menurun tegangan kepada kisaran 100V-110V-120V & kisaran 220V-230V-240V bahkan kepada kisaran 110V sampai 220V.
Trafo mampu dipakai buat laksanakan bermacam fungsi serasi bersama kebutuhannya. Trafo type ini bisa diklasifikasikan jadi Trafo daya, trafo distribusi, trafo pengukuran & trafo proteksi
4.1. Trafo Daya (Power Transformer)
Transformator Daya merupakan kategori trafo yg berukuran gede & diperlukan buat penerapan transfer daya tinggi yg mencapai sampai 33 Kilo Volt. Trafo daya ini tidak jarang dimanfaatkan di stasiun pembangkit listrik & gardu transmisi. Trafo Daya umumnya mempunyai tingkat insulasi yg tinggi.
4.2. Trafo Distribusi (Distribution Transformer)
Trafo Distribusi atau Distribution Transformer dimanfaatkan buat mendistribusikan energi listrik dari pembangkit listrik ke daerah perumahan maupun area industri. kepada dasarnya, Trafo Distribusi ini mendistribusikan energi listrik pada tegangan rendah yg kurang dari 33 kilo Volt buat kepentingan rumah tangga maupun industri yg berada dalam kisaran tegangan 220V sampai 440V.
4.3. Trafo Pengukuran (Measurement Transformer)
Trafo Pengukuran atau dalam bahasa Inggris dinamakan dengan Measurement Transformer atau Instrument Transformer ini dipakai buat mengukur kuantitas tegangan, arus listrik & daya yg rata-ratadiklasifikasikan jadi trafo tegangan & trafo arus listrik & lain-lainnya.
4.4. Trafo Proteksi (Protection Transformer)
Trafo Proteksi ini dimanfaatkan utk melindungi komponen listrik. Perbedaan penting antara trafo proteksi & trafo pengukuran yaitu kepada akurasinya. di mana trafo proteksi mesti lebih akurat apabila di bandingkan dgn trafo pengukuran.
Penggolongan Trafo berdasarkan area penggunaannya ini rata-rata terdiri dari trafo indoor (dalam area) trafo outdoor (luar tempat) Trafo Indoor yaitu trafo yg mesti diletakan di dalam lokasi yg ditutupi dgn atap seperti trafo-trafo yg dipakai kepada industri-industri sedangkan trafo outdoor yakni trafo yg mampu ditempatkan di luar area seperti trafo distribusi yg ditempatkan di gardu induk & lain-lainnya.
Berikut ini merupakan sekian banyak type Trafo berdasarkan masing-masing pengklasifikasiannya.
1. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Level Tegangan
Trafo yg diklasifikasikan berdasarkan level tegangan ini yaitu trafo yg paling umum & tidak jarang kita pakai. Pengklasfikasian ini terhadap dasarnya tergantung kepada rasio jumlah gulungan di kumparan Primer bersama jumlah kumparan Sekundernya. tipe Trafo berdasarkan Level tegangan ini diantaranya yaitu Trafo step Up & Trafo step Down.
1.1. Trafo step Up
Seperti namanya, Trafo step Up ialah Trafo yg berfungsi buat menmbahkan taraf atau level tegangan AC dari rendah ke taraf yg lebih tinggi. Tegangan Sekunder juga sebagai tegangan Output yg lebih tinggi mampu dimaksimalkan dgn cara memperbanyak jumlah lilitan di kumparan sekundernya daripada jumlah lilitan di kumparan primernya. pada pembangkit listrik, Trafo type ini diperlukan juga sebagaipenghubung trafo generator ke grid.
1.2. Trafo step Down
Trafo tahap Down merupakan Trafo yg difungsikan utk menurunkan taraf level tegangan AC dari taraf yg tinggi ke taraf yg lebih rendah. terhadap Trafo tahap Down ini, Rasio jumlah lilitan terhadap kumparan primer lebih tidak sedikit bila di bandingkan dengan jumlah lilitan pada kumparan sekundernya. Di jaringan Distribusi, transformator atau trafo step down ini umumnya diperlukan utk mengubah tegangan grid yg tinggi jadi tegangan rendah yg mampu dimanfaatkan utk peralatan rumah tangga. Sedangkan di rumah tangga, kita tidak jarang menggunakannya utk menurunkan taraf tegangan listrik yg berasal dari PLN (220V) jadi taraf tegangan yg pas dgn peralatan elektronik kita.
2. Jenis-jenis Transformator berdasarkan bahan Inti (core) yg Digunakan
Berdasarkan media atau bahan Inti yg dimanfaatkan utk lilitan primer & lilitan sekunder, Trafo mampu dibedakan jadi 2 tipe ialah Trafo berinti udara (Air Core) & Trafo berinti Besi (Iron Core).
2.1. Trafo berinti udara (Air Core Transformer)
pada Trafo yg berinti udara, Gulungan Primer & Gulungan Sekunder dililitkan kepada inti berbahan non-magnetik yg umumnya berbentuk tabung yg berongga. Bahan non-magnetik yg dimaksud tersebut bisaberupa bahan kertas maupun karton. Ini artinya, interaksi jalinan fluks antara gulungan primer & gulungan sekunder merupakan lewat udara. Tingkat kopling atau induktansi mutual diantara lilitan-lilitan tersebut lebih mungil di bandingkan dgn Trafo yg berinti besi. Kerugian Histerisis & kerugian arus eddy yg rata-rata berlangsung pada trafo inti besi bisa dikurangi atau bahkan bisa dihilangkan kepada trafo yg ygberinti udara ini. Trafo inti udara ini rata-rata dipakai pada rangkaian frekuensi tinggi.
2.2. Trafo berinti Besi (Iron Core Transformer)
pada Trafo berinti Besi, gulungan primer & gulungan sekunder dililitkan kepada inti lempengan-lempengan besi tidak tebal yg dilaminasi. Trafo inti besi mempunyai efisiensi yg lebih tinggi seandainya di bandingkan dgn trafo yg berinti udara. faktor ini karena bahan besi mengandung sifat magnetik & juga konduktif maka membantu jalannya fluks magnet yg ditimbulkan oleh arus listrik kumparan juga utkmengurangi suhu panas yg ditimbulkan. Trafo yg berinti besi rata rata diperlukan pada aplikasi frekuensi rendah.
3. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Pengaturan Lilitannya
3.1. Trafo automatic (Auto Transformer)
Auto Transformer atau Trafo automatis ialah Trafo listrik yg cuma mempunyai satu kumparan di mana kumparan primer & kumparan sekundernya digabung dalam 1 rangkaian yg membuka dengan cara fisik &magnetis. Pengaturan lilitan ini amat tidak sama dgn Trafo standar pada biasanya yang terdiri dari dua kumparan atau gulungan yg ditempatkan terhadap dua sisi tidak sama adalah kumparan Primer &kumparan sekunder.
Trafo automatis ini tidak jarang dimanfaatkan juga sebagai trafo step up & step down yg berfungsi buat menmbahkan tegangan ataupun menurun tegangan kepada kisaran 100V-110V-120V & kisaran 220V-230V-240V bahkan kepada kisaran 110V sampai 220V.
4. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Penggunaannya
Trafo mampu dipakai buat laksanakan bermacam fungsi serasi bersama kebutuhannya. Trafo type ini bisa diklasifikasikan jadi Trafo daya, trafo distribusi, trafo pengukuran & trafo proteksi
4.1. Trafo Daya (Power Transformer)
Transformator Daya merupakan kategori trafo yg berukuran gede & diperlukan buat penerapan transfer daya tinggi yg mencapai sampai 33 Kilo Volt. Trafo daya ini tidak jarang dimanfaatkan di stasiun pembangkit listrik & gardu transmisi. Trafo Daya umumnya mempunyai tingkat insulasi yg tinggi.
4.2. Trafo Distribusi (Distribution Transformer)
Trafo Distribusi atau Distribution Transformer dimanfaatkan buat mendistribusikan energi listrik dari pembangkit listrik ke daerah perumahan maupun area industri. kepada dasarnya, Trafo Distribusi ini mendistribusikan energi listrik pada tegangan rendah yg kurang dari 33 kilo Volt buat kepentingan rumah tangga maupun industri yg berada dalam kisaran tegangan 220V sampai 440V.
4.3. Trafo Pengukuran (Measurement Transformer)
Trafo Pengukuran atau dalam bahasa Inggris dinamakan dengan Measurement Transformer atau Instrument Transformer ini dipakai buat mengukur kuantitas tegangan, arus listrik & daya yg rata-ratadiklasifikasikan jadi trafo tegangan & trafo arus listrik & lain-lainnya.
4.4. Trafo Proteksi (Protection Transformer)
Trafo Proteksi ini dimanfaatkan utk melindungi komponen listrik. Perbedaan penting antara trafo proteksi & trafo pengukuran yaitu kepada akurasinya. di mana trafo proteksi mesti lebih akurat apabila di bandingkan dgn trafo pengukuran.
5. Jenis-jenis Transformator berdasarkan ruang Penggunaanya
Penggolongan Trafo berdasarkan area penggunaannya ini rata-rata terdiri dari trafo indoor (dalam area) trafo outdoor (luar tempat) Trafo Indoor yaitu trafo yg mesti diletakan di dalam lokasi yg ditutupi dgn atap seperti trafo-trafo yg dipakai kepada industri-industri sedangkan trafo outdoor yakni trafo yg mampu ditempatkan di luar area seperti trafo distribusi yg ditempatkan di gardu induk & lain-lainnya.
0 Comments
Post a Comment