Jenis Motor DC beserta Penjelasanya

Jenis-jenis Motor DC (Motor Arus searah) – Motor DC atau tidak jarang dinamakan pula dgn Motor listrik arus searah merupakan sebuah piranti yg sanggup mengubah energi listrik searah (Direct Current/DC) jadienergi kinetik. Seperti namanya, Motor DC membutuhkan arus listrik searah atau arus DC terhadap kumparan medan utk dikonversikan jadi energi kinetik. Kumparan Medan (Field Winding) ini merupakankumparan atau gulungan/lilitan yg terdapat kepada bidang yg tak bergerak pada Motor DC & umumnya dinamakan dgn Stator, sedangkan bidang yg bergerak pada Motor DC dinamakan dgn Rotor.

Kita mampu menemukan Motor DC ini di beraneka ragam peralatan listrik maupun elektronik di hunian kita, di produk-produk otomotif & pun di peralatan yg dikhususkan utk industri. Peralatan-peralatan tersebut diantaranya seperti Kipas Angin, Vibrator hp & penggerak roda mobil mainan. Motor DC atau Motor Arus searah ini serta termasuk juga ke dalam keluarga besar Transduser.




pada dasarnya, seluruh Motor DC diklasifikasikan jadi 2 tipe penting berdasarkan interaksi Kumparan Medan & Kumparan Angkernya, ke-2 kategori Motor DC tersebut yaitu Motor DC sumber daya terpisah atau Separately Excited DC Motor & Motor DC sumber daya sendiri atau Self Exited DC Motor. Motor DC sumber daya sendiri ini bisa dibedakan lagi jadi tiga tipe adalah Shunt Wound Motor DC, Series Wound Motor DC &Compound Wound Motor DC.

Jenis-jenis Motor DC (Motor Arus Searah)


1. Motor DC Sumber Daya Terpisah (Separately Excited DC Motor)

pada Motor DC type sumber daya terpisah ini, sumber arus listrik utk kumparan medan (field winding) terpisah dgn sumber arus listrik utk kumparan angker (armature coil) terhadap rotor seperti nampak padagambar di atas ini. dikarenakan adanya rangkaian tambahan & kebutuhan sumber daya tambahan utk pasokan arus listrik, Motor DC kategori ini jadi lebih mahal maka jarang diperlukan. Separately Excited Motor DC ini biasanya difungsikan di laboratorium buat penelitian & peralatan-peralatan khusus.

2. Motor DC Sumber Daya Sendiri (Self Excited DC Motor)

pada Motor DC tipe Sumber Daya Sendiri atau Self Excited Motor DC ini, kumparan medan (field winding) dihubungkan dengan cara seri, paralel maupun kombinasi seri-paralel dgn kumparan angker (armature winding). Motor DC Sumber Daya Sendiri ini terbagi lagi jadi 3 type Motor DC yakni Shunt DC Motor, Series DC Motor & Compound DC Motor.

2.1. Motor DC type Shunt (Shunt DC Motor)

Motor DC jenis Shunt yaitu Motor DC yg kumparan medannya dihubungkan dengan cara paralel bersama kumparan angker (armature winding). Motor DC jenis Shunt ini adalah kategori Motor DC yg tidak jarangdimanfaatkan, faktor ini lantaran Motor DC Shunt mempunyai kecepatan yg nyaris konstan walaupun terjadi perubahan beban (kecepatan dapat menyusut bila mencapai torsi (torque) tertentu). sebabKumparan Medan & Kumparan Angker dihubungkan secara paralel, maka total arus listrik merupakan penjumlahan dari arus yg lewat kumparan medan & arus yg lewat kumparan angker.

Kecepatannya mampu dikendalikan dgn memasangkan satu buah resistor/tahanan dengan cara seri dgn kumparan medan maupun seri bersama kumparan angker. jikalau resistor/tahanan tersebut dipasangkan dengan cara seri dgn kumparan medan maka kecepatannya dapat menyusut, sedangkan seandainya resistor/tahanan tersebut dipasangkan dengan cara seri dgn kumparan angker maka kecepatannya bakalbertambah.

2.2. Motor DC type Seri (Series DC Motor)

Motor DC type Seri atau dalam bahasa Inggris dinamakan dgn Series DC Motor ini yaitu Motor DC yg kumparan medannya dihubungkan dengan cara seri dgn kumparan angker (armature winding). dgn hubunganseri tersebut, arus listrik pada kumparan medan yaitu sama dengan arus listrik pada kumparan angker. Kecepatan pada Motor DC kategori seri ini bakal menyusut seiring bersama tambahan beban yg diberikan terhadap motor DC tersebut. Motor DC tipe ini tak boleh difungsikan tanpa ada beban yg terpasang lantaran bakal berputar cepat tanpa terkendali.

2.3. Motor DC tipe Gabungan (Compound DC Motor)

Compound DC Motor atau Motor DC tipe Gabungan ini adalah gabungan Motor DC jenis Shunt dan Motor DC jenis Seri. Pada Motor DC tipe Gabungan ini, Terdapat dua Kumparan Medan (Field Winding) yang masing-masing dihubungkan secara paralel dan Seri dengan Kumparan Angker (Armature Winding). Dengan gabungan hubungan seri dan paralel tersebut, Motor DC jenis Compound ini mempunyai karakteristik seperti Series DC Motor yang memiliki torsi (torque) awal yang tinggi dan karakteristik Shunt DC Motor yang berkecepatan hampir konstan.

Motor DC tipe Gabungan (Compound DC Motor) ini dapat dibedakan lagi menjadi dua jenis yaitu Long Shunt Compound DC Motor yang kumparan medannya dihubungkan secara paralel dengan kumparan angkernya saja dan dan Short Shunt Compound DC Motor yang kumparan medannya secara paralel dengan kombinasi kumparan medan seri dan kumparan angker (bentuk rangkaiannya dapat dilihat pada gambar atas).

Prinsip Kerja Dioda Bridge

Pengertian Dioda Bridge (Dioda Jembatan) & Prinsip Kerjanya – Dioda Bridge (Bridge Diode) atau dalam bahasa Indonesia disebut dgn Dioda Jembatan yaitu type dioda yg berfungsi sbg penyearah arus bolak-balik (Alternating Current/AC) jadi arus searah (Direct Current/DC). Dioda Bridge pada dasarnya adalah susunan dari empat buah Dioda yg dirangkai dalam konfigurasi rangkaian jembatan (bridge) yg dikemas jadi satu piranti komponen yg berkaki empat. Dua kaki Terminal dipergunakan juga sebagai Input buat tegangan/arus listrik AC (bolak balik) sedangkan dua kaki terminalnya lagi ialah terminal Output merupakanTerminal Output Positif (+) & Terminal Output Negatif (-).

Konfigurasi rangkaian jembatan Bridge Diode ini bisa membuahkan polaritas atau arah yg sama kepada Output dari ke-2 polaritas Input yg bolak-balik. pastinya, sama seperti dioda kepada biasanya, Dioda Bridge pula terbuat dari bahan semikonduktor. Dioda Bridge atau Dioda Jembatan ini umumnya tersedia dalam wujud Single In Line (SIL) & Dual In Line (DIL).

Diode Bridge yg yakni komponen utk penyearah gelombang penuh (full wave rectifier) ini yaitu penyearah yg tidak jarang diperlukan dalam rangkaian Pencatu Daya (Power Supply) dikarenakan kinerjanya yglebih baik dgn ukuran yg lebih mungil & serta anggaran yg relatif murah dibanding dgn penyearah gelombang penuh yg dihubungkan dgn transformator center tap (trafo CT).

feature terpenting pada Dioda Bridge ini yakni mempunyai polaritas output yg sama meski polaritas Inputnya terbalik atau bolak balik. Rangkaian Jembatan pada Dioda ini ditemukan oleh Karol Pollak yakniseseorang teknisi elektro yg berasal dari Polandia. Temuan tersebut setelah itu dipatenkan terhadap tanggal 14 Januari 1896.

Gambar wujud & Simbol Dioda Bridge (Dioda Jembatan)





Pengertian Dioda Bridge (Dioda Jembatan) & Prinsip Kerja Bridge Diode


Prinsip Kerja Dioda Bridge (Bridge Diode)

Prinsip Kerja Dioda Bridge terhadap dasarnya sama dgn 4 buah dioda penyearah biasa yg disusun dalam rangkaian jembatan. trick kerjanya pun sama dgn trik kerja Penyearah Gelombang Penuh (Full Wave Rectifier). buat lebih terang berkaitan trik kerja bridge diode, kita sanggup menyaksikan gambar di bawah ini :Prinsip Kerja Dioda Bridge



Seperti yg kita lihat kepada gambar di atas, keempat Dioda yg dikasih label D1, D2, D3 & D4 disusun dengan cara “seri berpasangan” dgn cuma dua dioda saja yg melewatkan arus satu sudut sinyal atau arus setengah siklus gelombang (half cycle). pada saat sudut sinyal positif (+) diberikan ke Input-1 & sinyal negatif (-) diberikan ke Input-2 Dioda bridge, rangkaian internal D1 & D2 dapat berada dalam keadaanForward Bias maka melewatkan sinyal positif tersebut, sedangkan D3 & D4 akan berada dalam keadaan Reverse Bias yg menghambat sinyal sudut negatifnya (lihat gambar (a) diatas.

kemudian pada waktu sinyal beralih jadi sinyal negatif (-) yg diberikan ke Input-1 & sinyal positif (+) ke Input-2 Dioda bridge maka D3 & D4 dapat berubah juga menjadi kondisi Forward Bias yg melewatkan sedangkan D1 & D2-nya jadi reverse bias yg menghambat sinyal sudut negatif (lihat gambar (b) di atas) Hasil dari Penyearah gelombang penuh ialah seperti yg bisa kita lihat di gambar c di atas.

Jenis dan Pengertian Dioda

Jenis-jenis Dioda & Pengertiannya – Dioda atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Diode ialah komponen elektronika yg mampu menghantarkan arus listrik ke satu arah saja. kalau arah arusnya terbalik, maka Dioda dapat menghambat arus listrik tersebut. sebab sifatnya yg sanggup menghantarkan arus listrik ke satu arah (forward bias) & menghambat arus listrik dari arah sebaliknya (reverse bias), dioda ygterbuat dari bahan semikonduktor ini tidak jarang dipakai sbg penyearah wujud gelombang (wave rectifier) dalam pencatu daya & detektor radio. Dioda pun tidak jarang dipakai pada rangkaian-rangkaian listrik & elektronika yg memerlukan hasil “satu arah”. Bahan semikonduktor yg sering dimanfaatkan utk membuat Dioda adalaah bahan Silikon (Si) & bahan Germanium (Ge).

pada awal penemuannya, piranti yg menghantarkan arus listrik ke satu arah & menghambat dari arah sebaliknya ini dinamakan dgn nama Rectifier atau Penyearah. Nama Dioda ini pertama kali dikenalkan oleh William Henry Eccles pada thn 1919. Istilah Dioda ini berasal dari kata “Di” yg artinya yaitu “dua” & kata “ode” yg artinya ialah “jalur”

Seiring dgn perkembangan technologi & kebutuhan, Dioda saat ini sudah mempunyai banyak type & masing-masing tipe mempunyai fungsinya. Berikut di bawah ini yakni jenis-jenis Dioda & penjelasan singkat kepada jenis-jenis dioda tersebut.





Pengertian Dioda & Jenis-jenis Dioda


1. Dioda Normal (Dioda PN Junction)

Dioda tipe ini adalah dioda yg paling sering ditemui dalam rangkaian elektronika, terutama terhadap rangkaian pencatu daya (power supply) & rangkaian frekuensi radio (RF). Dioda kategori ini dinamakan pulaDioda Normal (Normal Diode) sebab yakni dioda standar yg paling umum difungsikan maupun Dioda Penyearah (Rectifier Diode) lantaran umumnya dimanfaatkan sbg penyearah kepada Pencatu Daya. Dioda ini pun dikenal dgn nama PN Junction Diode.

2. Dioda Bridge (Bridge Diode

Dioda Bridge pada dasarnya yakni Dioda yg terdiri dari 4 dioda normal yg rata-rata dipakai sbg penyearah gelombang penuh dalam rangkaian Pencatu Daya (Power Supply). dgn memanfaatkan Dioda Bridge ini, kita tak butuh lagi merangkai 4 buah dioda normal jadi rangkaian penyearah tegangan AC ke tegangan DC lantaran sudah dikemas oleh pembuat jadi 1 komponen saja. Dioda Bridge ini mempunyai 4 kaki terminal ialah 2 kaki terminal Input buat masukan tegangan/arus bolak-balik (AC) & 2 kaki terminal buat Output Positif (+) & Output Negatif (-).

3. Dioda Zener (Zener Diode)

Dioda Zener yaitu kategori dioda yg di desain husus buat mampu beroperasi di rangkaian reverse bias (bias balik). Karakteristik Dioda Zener ini merupakan sanggup melewatkan arus listrik kepada keadaan bias terbalik (reverse bias) jika tegangan mencapai titik tegangan breakdown-nya. tapi terhadap ketika Forward bias (bias maju), Dioda Zener ini mampu menghantarkan arus listrik seperti Dioda normal terhadapkebanyakan. Dioda Zener mampu memberikan tegangan referensi yg stabil maka tidak sedikit diperlukan sbg pengatur tegangan (Voltage Regulator) terhadap pencatu daya (Power supply).

4. Dioda LED (Light Emitting Diode)

Dioda LED atau Light Emitting Diode yaitu tipe dioda yg mampu memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju (Forward bias). LED ada yg berwarna merah, jingga, kuning, biru, hijau &putih tergantung terhadap panjang gelombang (wavelength) & type senyawa semikonduktor yg digunakannya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menemukan penerapan LED di lampu-lampu penerangan hunian ataupun jalan raya, lampu indikator peralatan elektronik & listrik, lampu dekorasi & iklan juga backlight utk Televisi LCD.

5. Dioda Foto (Photodiode)

Dioda Foto atau Photodiode adalah jenis Dioda yang dapat mengubah energi cahaya menjadi arus listrik. Dioda Foto ini sering digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi cahaya seperti pada sensor cahaya kamera, sensor penghitung kendaraan, scanner barcode dan peralatan medis. Dioda Foto ini dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu Dioda Photovoltaic yang menghasilkan tegangan seperti sel surya dan Dioda Photoconductive yang tidak menghasilkan tegangan dan harus diberikan sumber tegangan lain untuk penggerak beban.

6. Dioda Laser (Laser Diode)

Dioda Laser atau Laser Diode adalah jenis dioda yang dapat menghasilkan radiasi atau cahaya koheren yang dapat dilihat oleh mata dan spektrum inframerah ketika dialiri arus listrik. Dioda Laser ini sering digunakan pada perangkat audio/video seperti Player DVD dan Blueray, Laser pointer, Scanner Barcode, Alat ukur jarak dan Printer laser. LASER pada dasarnya adalah singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation.

7. Dioda Varactor (Varactor Diode)

Dioda Varactor atau kadang-kadang disebut juga dengan Dioda Varicap adalah jenis dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan. Dioda Varactor ini sering digunakan di rangkaian-rangkaian yang berkaitan dengan frekuensi seperti osilator, TV Tuner dan Radio Tuner. Simbol Dioda Varactor atau Dioda Varicap ini dilambangkan dengan sebuah dioda yang ujungnya ditambahkan sebuah kapasitor.

8. Dioda Tunnel (Tunnel Diode)

Dioda Tunnel atau Dioda Terowongan adalah jenis dioda yang mampu beroperasi pada kecepatan yang sangat tinggi dan dapat berfungsi dengan baik pada gelombang mikro (Microwave). Dioda Tunnel ini biasanya digunakan di rangkaian pendeteksi frekuensi dan konverter. Dioda Tunner disebut juga dengan Dioda Esaki. Nama Esaki diambil dari nama penemu Dioda jenis ini.

9. Dioda Schottky (Schottky Diode)

Dioda Schottky merupakan jenis dioda dengan tegangan maju yang lebih rendah dari dioda normal pada umumnya. Pada arus rendah, tegangan jatuh bisa berkisar diantara 0,15V hingga 0,4V. tegangan ini lebih rendah dari dioda normal yang terbuat dari silikon yang memerlukan 0,6V. Dioda ini banyak digunakan pada aplikasi rectifier (penyearah), clamping dan juga aplikasi RF.

Cara Kerja Dioda Schottky

Pengertian Dioda Schottky & Prinsip Kerjanya – Dioda Schottky ialah tipe Dioda dengan tegangan jatuh (drop voltage) yg rendah kalau di bandingkan dgn dioda normal yang lain. Perbedaan yg paling mendasar antara Dioda Schottky dgn Dioda Normal yaitu pemakaian Logam-semikonduktor (Metal-Semiconductor Junction) utk persimpangan Dioda Schottky sedangkan Dioda Normal pada kebanyakan memakaiPersimpangan Semikonduktor-semikonduktor (Semiconductor-semiconduction Junction).



Dioda Schottky atau Schottky Diode ini umumnya dipakai terhadap rangkaian switching berkecepatan tinggi, rangkaian Frekuensi Radio (RF), Mixer & rangkaian Penyearah Pencatu Daya. Nama Schottky ini diambil dari nama penemu efek Schottky adalah Walter H. Schottky yg berasal Jerman. efek Schottky yakni efek penghalang potensial yg terbentuk kepada pertemuan logam-semikonduktor yg memilikikarakteristik penyearahan. efek tersebut sesuai utk penggunaannya terhadap dioda. Oleh lantaran itu, Dioda Schottky (Schottky Diode) dinamakan pula dgn Dioda Penghalang atau Barrier Diode.



Struktur Dioda Schottky


pada Dioda Normal yg memanfaatkan persimpangan Positif-Negatif (PN Junction), semikonduktor tipe-p & semikonduktor tipe-n difungsikan utk membentuk persimpangan p-n. Sedangkan pada Schottky Diode, semikonduktor tipe-p digantikan dengan bahan type logam seperti aluminium maupun platinum maka membentuk sambungan persimpangan logam-semikonduktor tipe-n (Metal-Semiconductor tipe-n). Sambungan antara logam & semikonduktor ini membuahkan lapisan penghalang atau lapisan deplesi yg dikenal bersama istilah “schottky barrier” atau “penghalang schottky”.

Pengertian Dioda Schottky & Prinsip Kerja Dioda Schottky


Prinsip Kerja Dioda Schottky

pada saat Dioda Schottky (Diode Schottky) tak diberikan tegangan atau dalam keadaan unbiased kondisi( tidak dengan tegangan), tingkat energi elektron yg berada di sudut semikonduktor tipe-n amat sangatrendah bila di bandingkan dgn tingkat energi di segi logam. dgn begitu, elektron tak bisa mengalir lewat penghalang persimpangan yg dinamakan dgn penghalang schottky ini. tapi bila Dioda Schottky diberikan tegangan bias maju (forward bias), elektron di sudut semikonduktor tipe-n bakal mendapat energi yg lumayan buat melintasi penghalang persimpangan & masuk ke wilayah logam. Elektron ini masuk ke dalam wilayah logam bersama energi yg amat sangat gede maka dinamakan pun elektron pembawa panas (hot carrier). Oleh dikarenakan itu, Schottky Diode ini tidak jarang pun dinamakan dgn Dioda Pembawa Panas atau Hot Carrier Diode.




Arus listrik bakal mengalir lewat Schottky Diode dengan cara bias maju (forward bias) jikalau terdapat tegangan maju yg lumayan diberikan ke Schottky Diode. sebab falsafah arus listrik ini, bakal berlangsungkehilangan tegangan kecil pada saat melintasi terminal dioda Schottky, kehilangan tegangan inilah yg dinamakan dgn “drop voltage”. Kehilangan Tegangan atau Drop Voltage pada Dioda Silikon (dioda normal) umumnya yaitu kurang lebih 0,6V sampai 0,7V, sementara drop voltage pada Dioda Schottky cuma kurang lebih 0,2V sampai 0,3V.

dgn kata lain, tegangan yg terbuang utk mengaktifkan Dioda Silikon ialah kurang lebih 0,6V sampai 0,7V sedangkan tegangan yg terbuang cuma lebih kurang 0,2V sampai 0,3V. Artinya, Schottky Diode mengonsumsi tegangan yg lebih kecil dari Dioda Normal pada umumnya.

Karakteristik mutlak Schottky Diode yg mampu dinyalakan (switch ON) & dimatikan (switch OFF) lebih cepat pun tak menghasilkan noise yg berlebihan (noise yg tak diharapkan) di bandingkan dgn dioda normal yg memakai persimpangan PN ini menjadikannya pas utk diaplikasikan ke rangkaian yg memerlukan switching ON/OFF berkecepatan tinggi.

Jenis Trafo dan Penjelasanya

Jenis-jenis Transformator (Trafo) – Transformator atau tidak jarang disingkat dgn istilah Trafo ialah piranti utama dalam tiap-tiap rangkaian jaringan listrik yg pada biasanya difungsikan utk mengubah sebuahtaraf tegangan AC (bolak-balik) ke taraf tegangan AC lainnya tanpa adanya kontak fisik & juga tanpa terjadi perubahan terhadap karakteristik fasa & frekuensi. Pengubahan level atau taraf tegangan AC tersebut terjadi dikarenakan adanya induksi elektromagnetik antara kumparan primer & kumparan sekunder.



Ada sekian banyak type Trafo yg diperlukan dalam system kelistrikan utk kebutuhan yg berbeda-beda. Keperluan-keperluan tersebut diantaranya seperti trafo yg dipakai buat pembangkit tenaga listrik & utkkepentingan distribusi & transmisi tenaga listrik. piranti yg dalam bahasa Inggris dinamakan dgn Transformer ini mampu diklasifikasikan berdasarkan sekian banyak type, diantaranya seperti pengklasifikasian berdasarkan level tegangan, berdasarkan sarana atau bahan inti (core) trafo yg dimanfaatkan, berdasarkan pengaturan lilitan, berdasarkan penggunaannya & pun berdasarkan lokasi penggunaannya.

Berikut ini merupakan sekian banyak type Trafo berdasarkan masing-masing pengklasifikasiannya.

1. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Level Tegangan


Trafo yg diklasifikasikan berdasarkan level tegangan ini yaitu trafo yg paling umum & tidak jarang kita pakai. Pengklasfikasian ini terhadap dasarnya tergantung kepada rasio jumlah gulungan di kumparan Primer bersama jumlah kumparan Sekundernya. tipe Trafo berdasarkan Level tegangan ini diantaranya yaitu Trafo step Up & Trafo step Down.

1.1. Trafo step Up

Seperti namanya, Trafo step Up ialah Trafo yg berfungsi buat menmbahkan taraf atau level tegangan AC dari rendah ke taraf yg lebih tinggi. Tegangan Sekunder juga sebagai tegangan Output yg lebih tinggi mampu dimaksimalkan dgn cara memperbanyak jumlah lilitan di kumparan sekundernya daripada jumlah lilitan di kumparan primernya. pada pembangkit listrik, Trafo type ini diperlukan juga sebagaipenghubung trafo generator ke grid.

1.2. Trafo step Down

Trafo tahap Down merupakan Trafo yg difungsikan utk menurunkan taraf level tegangan AC dari taraf yg tinggi ke taraf yg lebih rendah. terhadap Trafo tahap Down ini, Rasio jumlah lilitan terhadap kumparan primer lebih tidak sedikit bila di bandingkan dengan jumlah lilitan pada kumparan sekundernya. Di jaringan Distribusi, transformator atau trafo step down ini umumnya diperlukan utk mengubah tegangan grid yg tinggi jadi tegangan rendah yg mampu dimanfaatkan utk peralatan rumah tangga. Sedangkan di rumah tangga, kita tidak jarang menggunakannya utk menurunkan taraf tegangan listrik yg berasal dari PLN (220V) jadi taraf tegangan yg pas dgn peralatan elektronik kita.


2. Jenis-jenis Transformator berdasarkan bahan Inti (core) yg Digunakan


Berdasarkan media atau bahan Inti yg dimanfaatkan utk lilitan primer & lilitan sekunder, Trafo mampu dibedakan jadi 2 tipe ialah Trafo berinti udara (Air Core) & Trafo berinti Besi (Iron Core).

2.1. Trafo berinti udara (Air Core Transformer)

pada Trafo yg berinti udara, Gulungan Primer & Gulungan Sekunder dililitkan kepada inti berbahan non-magnetik yg umumnya berbentuk tabung yg berongga. Bahan non-magnetik yg dimaksud tersebut bisaberupa bahan kertas maupun karton. Ini artinya, interaksi jalinan fluks antara gulungan primer & gulungan sekunder merupakan lewat udara. Tingkat kopling atau induktansi mutual diantara lilitan-lilitan tersebut lebih mungil di bandingkan dgn Trafo yg berinti besi. Kerugian Histerisis & kerugian arus eddy yg rata-rata berlangsung pada trafo inti besi bisa dikurangi atau bahkan bisa dihilangkan kepada trafo yg ygberinti udara ini. Trafo inti udara ini rata-rata dipakai pada rangkaian frekuensi tinggi.


2.2. Trafo berinti Besi (Iron Core Transformer)

pada Trafo berinti Besi, gulungan primer & gulungan sekunder dililitkan kepada inti lempengan-lempengan besi tidak tebal yg dilaminasi. Trafo inti besi mempunyai efisiensi yg lebih tinggi seandainya di bandingkan dgn trafo yg berinti udara. faktor ini karena bahan besi mengandung sifat magnetik & juga konduktif maka membantu jalannya fluks magnet yg ditimbulkan oleh arus listrik kumparan juga utkmengurangi suhu panas yg ditimbulkan. Trafo yg berinti besi rata rata diperlukan pada aplikasi frekuensi rendah.


3. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Pengaturan Lilitannya


3.1. Trafo automatic (Auto Transformer)

Auto Transformer atau Trafo automatis ialah Trafo listrik yg cuma mempunyai satu kumparan di mana kumparan primer & kumparan sekundernya digabung dalam 1 rangkaian yg membuka dengan cara fisik &magnetis. Pengaturan lilitan ini amat tidak sama dgn Trafo standar pada biasanya yang terdiri dari dua kumparan atau gulungan yg ditempatkan terhadap dua sisi tidak sama adalah kumparan Primer &kumparan sekunder.

Trafo automatis ini tidak jarang dimanfaatkan juga sebagai trafo step up & step down yg berfungsi buat menmbahkan tegangan ataupun menurun tegangan kepada kisaran 100V-110V-120V & kisaran 220V-230V-240V bahkan kepada kisaran 110V sampai 220V.


4. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Penggunaannya


Trafo mampu dipakai buat laksanakan bermacam fungsi serasi bersama kebutuhannya. Trafo type ini bisa diklasifikasikan jadi Trafo daya, trafo distribusi, trafo pengukuran & trafo proteksi

4.1. Trafo Daya (Power Transformer)

Transformator Daya merupakan kategori trafo yg berukuran gede & diperlukan buat penerapan transfer daya tinggi yg mencapai sampai 33 Kilo Volt. Trafo daya ini tidak jarang dimanfaatkan di stasiun pembangkit listrik & gardu transmisi. Trafo Daya umumnya mempunyai tingkat insulasi yg tinggi.




4.2. Trafo Distribusi (Distribution Transformer)

Trafo Distribusi atau Distribution Transformer dimanfaatkan buat mendistribusikan energi listrik dari pembangkit listrik ke daerah perumahan maupun area industri. kepada dasarnya, Trafo Distribusi ini mendistribusikan energi listrik pada tegangan rendah yg kurang dari 33 kilo Volt buat kepentingan rumah tangga maupun industri yg berada dalam kisaran tegangan 220V sampai 440V.

4.3. Trafo Pengukuran (Measurement Transformer)

Trafo Pengukuran atau dalam bahasa Inggris dinamakan dengan Measurement Transformer atau Instrument Transformer ini dipakai buat mengukur kuantitas tegangan, arus listrik & daya yg rata-ratadiklasifikasikan jadi trafo tegangan & trafo arus listrik & lain-lainnya.

4.4. Trafo Proteksi (Protection Transformer)

Trafo Proteksi ini dimanfaatkan utk melindungi komponen listrik. Perbedaan penting antara trafo proteksi & trafo pengukuran yaitu kepada akurasinya. di mana trafo proteksi mesti lebih akurat apabila di bandingkan dgn trafo pengukuran.

5. Jenis-jenis Transformator berdasarkan ruang Penggunaanya


Penggolongan Trafo berdasarkan area penggunaannya ini rata-rata terdiri dari trafo indoor (dalam area) trafo outdoor (luar tempat) Trafo Indoor yaitu trafo yg mesti diletakan di dalam lokasi yg ditutupi dgn atap seperti trafo-trafo yg dipakai kepada industri-industri sedangkan trafo outdoor yakni trafo yg mampu ditempatkan di luar area seperti trafo distribusi yg ditempatkan di gardu induk & lain-lainnya.

Jenis motor listrik beserta pengertianya

Tipe Motor Listrik & Penjelasannya – disaat belajar memahami ilmu listrik, kita bakal meraih materi yg membahas secara detil mengenai motor listrik. perlu diketahui bahwa disaat ini ada sekian banyaktipe motor listrik yg mesti diketahui. dengan cara umum, motor listrik terdiri dari atas dua tipe yg selanjutnya masih dibagi-bagi lagi dari masing-masing type tersebut.
Dua kategori yg dimaksud merupakan motor listrik AC (bolak-balik), & motor listrik DC searah( Klasifikasi pembeda antara dua type motor listrik tersebut berdasarkan tegangan yg dimanfaatkan. tidak cumapengklasifikasian berdasarkan tegangan, motor listrik pula bisa dipilah-pilah berdasarkan konstruksi, prinsip kerja, operasi ataupun karakternya.


kepada kesempatan kali ini mempelajari Elektronika bakal share sedikit berita pada kamu seluruh tentang type kategori motor listrik berdasarkan tegangan yg difungsikan. supaya lebih memudahkan pemahaman kamu terkait jenis-jenis motor listrik, mari simak baik-baik bagan yg ada di bawah ini.



Motor Listrik AC

Motor listrik AC yakni kategori motor yg memanfaatkan tegangan dgn arus bolak-balik atau arus AC. rata-rata motor tipe ini mempunyai ukuran yg lebih gede di bandingkan dgn motor DC. Motor listrik AC dibedakan jadi dua macam, merupakan motor sinkron & motor induksi. Berikut penjelasannya.

1. Motor Sinkron

Motor sinkron yakni type motor AC yg bekerja terhadap kecepatan konsisten dengan system frekwensi tertentu. biarpun motor ini merupakan motor AC, tetapi tetap memerlukan arus DC juga sebagaipembangkitan daya. Motor ini mempunyai torque awal yg rendah, maka pas buat pemakaian awal dgn beban rendah.

2. Motor Induksi

Motor induksi yakni type motor listrik AC yg bekerja berdasarkan induksi terhadap medan magnet yg berada di antara rotor & stator. Motor induksi mampu dibedakan lagi jadi dua macam, ialah motor induksi satu fasa & pun motor induksi tiga fase. Apa perbedaan dari ke-2 kategori motor tersebut?

Motor induksi satu fase cuma mempunyai satu gulungan stator & sanggup berjalan dgn pasokan daya satu fase. Sedangkan motor induksi tiga fase aalah type motor induksi bekerja dgn pasokan daya listrik tiga fase seimbang. Motor induksi tiga fase mempunyai kapabilitas daya yg lebih tinggi.


Motor Listrik DC

Motor listrik DC yakni kategori motor yg memanfaatkan tegangan bersama arus sejalan atau arus DC. umumnya motor tipe ini mempunyai ukuran yg lebih mungil di bandingkan dgn motor AC. Motor listrik DC dibedakan jadi dua macam, merupakan motor sumber daya terpisah atau separately excited, & motor sumber daya sendiri atau self excited.

1. Motor Sumber Daya Terpisah (Separately Excited)

Motor sumber daya terpisah yakni kategori motor DC yg sumber arus medannya disupply dari sumber yg terpisah. Oleh dikarenakan itu motor tipe ini dinamakan pun dgn motor separately excited.

2. Motor Sumber Daya Sendiri (Self Excited)

Motor sumber daya sendiri yaitu type motor DC yg sumber arus medannya disupply dari sumber yg sama dgn kumparan motor listrik. Motor type ini terbagi atas tiga macam, ialah motor DC shunt, seri, &campuran.

Motor DC Shunt merupakan motor listrik DC yg medan gulungannya disambung bersama gulungan motor listrik dengan cara paralel, maka arus keseluruhan dalam jalur merupakan penjumlahan antara arus medan dgn arus dinamo.

Motor DC Seri yaitu motor listrik DC yg medan gulungannya disambung dengan gulungan motor listrik dengan cara seri, maka arus medan listrik sama dgn arus dinamo.

Motor DC Campuran yakni motor listrik DC yg medan gulungannya disambung bersama gulungan motor listrik dengan cara seri & paralel, maka mempunyai torque penyalaan awal yg keren dgn kecepatan ygstabil.

begitu sedikit berita menyangkut tipe kategori motor listrik kumplit dgn penjelasannya. mudah-mudahan berita tadi mampu memberikan manfaat & pun memberi inspirasi khususnya bagi para pembaca setia tigarambu.com. hingga pertemuan di artikel berikutnya, & janganlah lupa bagikan artikel ini ke kawan-kawan kamu jika berguna.

Belajar motor listrik yuk

Prinsip Kerja Motor Listrik Sederhana – Motor listrik merupakan suatu sarana elektromagnetik yg sanggup mengubah energi listrik jadi energi mekanik. disaat belajar memahami ilmu listrik, dijamin kamu bakalbersinggungan dgn materi tentang motor listrik & sejenisnya. Oleh lantaran itu kepada kesempatan kali ini belajar Elektronika bakal sharing informasi sekitar motor listrik.


Dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya kita pun telah banyak bersinggungan dgn motor listrik. dikarenakan tanpa disadari tidak sedikit alat-alat elektronik yg diperlukan dalam gerakan sehari-hari punmenggunakan motor listrik. Beberapa fasilitas tersebut diantaranya adalah kipas angin, bor listrik, mesin cuci, mixer, & tetap banyak lagi yg lainnya.

utk memperdalam wawasan kamu sekitar motor listrik, kamu mesti tahu dengan cara apa prinsip jerja dari sarana elektromagnetik tersebut. Bagi kamu yg belum tahu dengan cara apa cara kerja motor listrik, langsung saja mari simak baik-baik ulasan teranyar dari belajar Elektronika berikut ini.

Prinsip Kerja Motor Listrik

Arus lisrik yg ada dalam medan magnet dapat memberikan gaya
Kawat yg membawa suatu arus dibengkokkan jadi satu buah lingkaran atau yg kerap dinamakan dengan loop, maka ke-2 segi loop yg ada pada sudut kanan medan magnet, bakal memperoleh gaya dgn arah yg berlawanan
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar atau yg biasa dinamakan dgn torque, utk memutar kumparan yg ada


Motor mempunyai beberapa loop yg ada pada dinamonya utk memberikan tenaga putar yg lebih seragam
Medan magnet dihasilkan oleh susunan elektromagnetik dinamakan dgn kumparan medan
Baca pun : kategori tipe Motor Listrik
tidak cuma mendalami prinsip kerja motor listrik, kamu pula mesti tahu apa itu beban motor listrik. Beban motor listrik mengacu terhadap keluaran tenaga putar atau torque sesuai dgn kecepatan ygdibutuhkan. Ada tiga type beban motor listrik, yaitu beban torque konstan, beban bersama variabel torque, & beban dgn energi torque.

begitu sedikit berita berkenaan prinsip kerja motor listrik. mudah-mudahan berita yg kami bagikan kali ini sanggup memberikan manfaat & serta menginspirasi bagi para pembaca setia tigarambu.com di manapun kamu berada. hingga pertemuan di artikel menarik yang lain, & jangan sampai lupa bagikan artikel ini terhadap rekan-rekan kamu jikalau berguna.